Tuesday, March 11, 2014

Percakapan Seorang Pemuda dan Ibu

Seorang pemuda terpelajar sedang bepergian dengan naik pesawat dari Surabaya ke Jakarta. Di kursi sampingnya duduklah seorang ibu separuh baya dengan pakaian sederhana.
Untuk memecahkan keheningan, si pemuda menyapa dan mengajak ibu itu ngobrol.


“Ibu, ada acara apa ke Jakarta?”
“Oh, saya ke Jakarta untuk “connecting flight” ke Singapura, dik. Mau menengok anak saya yang kedua. Dia bekerja di sana” jawab si Ibu.
“Wah, hebat sekali putra ibu”
Karena rasa ingin tahu yang besar, si pemuda mulai mengorek informasi lebih dalam tentang ibu dan keluarganya itu.
“Kalau saya tidak salah dengar, anak yang di Singapura itu anak kedua ya, Bu? Lalu di mana dengan kakak dan adik2nya?”
“Oh ya, anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat bekerja di perkebunan di Lampung. Yang kelima arsitek di Jakarta. Yang keenam menjadi kepala cabang bank nasional di Purwokerto dan yang ketujuh menjadi dosen di sebuah PT terkemuka di Semarang” jelas sang ibu.
Pemuda itu benar2 takjub, bagaimana sang ibu bisa mendidik anak2nya dengan baik.
Tapi pemuda itu kemudian bertanya, “Lho, yang pertama di mana bu?”
Sambil menghela nafas panjang, si ibu menjawab, “Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, Nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar” jawab ibu dengan mata yang menerawang.
“Eh, maaf bu ya, sepertinya ibu agak kecewa dengan anak yang pertama. Karena adik2nya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia hanya seorang petani”
Lebih takjub lagi sang pemuda ketika mendengar jawaban sang ibu…
dengan tersenyum ibu itu menjawab,


“Oooh, tidak begitu nak, justru saya PALING BANGGA dengan anak pertama saya. Karena dialah yang membiayai sekolah semua adik2nya dari hasil dia bertani, dia pula yang memotivasi adik2nya untuk terus berprestasi di pendidikannya hingga dapat meraih beasiswa ke pendidikan tinggi”
Pemuda itu terbengong….


Sahabat, semua orang di dunia ini begitu penting, apapun posisinya. Kadang seseorang yang terlihat remeh ternyata memiliki sesuatu yang luar biasa, jasa yang amat menentukan yang kadang di luar dugaan kita….


Maka, yang paling penting bukanlah SIAPAKAH KAMU? tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN UNTUK ORANG LAIN…


Sumber: http://www.facebook.com/ShafaPublikaCommunity

No comments:

Post a Comment